aku menggambarnya adalah sebuah pohon, dimana aku selalu berdiri meneduh
aku mengandaikannya sebuah rumah, tempat ternyamanku beristirahat
karna hidupku bukan untuk drama
jika aku tidak bisa penjadi penulis setidaknya aku bisa memotivasi mereka untuk menulis
dan kemudian aku menjadi pembaca setia tulisan2 inspiratif mereka
mungkin tak hanya aku atau kawan ku yg berpikir atau bertanya ketika diri kita mati.. akan kah dikenang.. ditangisi..
SUMMUN BONUM ada kebahagiaan dengan proporsi tepat. bercahaya kelap kelip bintang kecil. terbang dalam diam burung kertasku. keindahan adalah kupu-kupu. kemegahan puncak gunung. kebebasan lautan. kesederhanaan yang istimewa senyuman. kenikmatan itu Cinta. Merah dan Matahari kesatuan Keberanian. Petualang itu hidup. Tantangan dan Kesetiaan. Waktu dan Masa Lalu tak pernah bersama. Sempurna hanya milik Allah.
Sabtu, 15 Agustus 2015
Rabu, 01 Juli 2015
Sang sutradara yang Agung
ya..
sang sutradara yg agung maha sempurna
Kau yg mengatur jalan permainan ini
bahkan di dunia pemain dan penonton
sang sutradara yang agung
kau yang tau bagaiman akhir permainan ini
pemain hanya bisa mengikuti arahan mu
dan penonton tak bisa berkomentar apa-apa
yang mereka tanyakan
bagaimana jika seorang penonton tidak mengikuti sesuai dengan arahanmu
dan bagaimana jika penonton terlalu banyak berkomentar??
apa itu termasuk dalam skenario mu??
sang sutradara yang agung
semua permainan di dunia ini atas kehendak mu
lalu...??
apa pemain hanya bisa pasrah mengikuti alur permainan muu?
dan apakah penonton hanya bisa sebagai penonton?
sang sutradara yang agung..
mereka hanya lah sekelompok org yg kau beri naskah tanpa akhir
sang sutradara yang agung..
mereka hanyalah sekelompok org yang sedang berpikir
bagaimana permainan mu dimainkan?
sang sutradara yang agung..
saat pemain tidak berada dalam jalur permainan mu..
apa yg akan kau lakukan terhadap pemain itu??
menghukumnya??
sang sutradara yang agung..
Lalu apa??
apa?
kau ciptakan permainan tanpa akhir
sang sutradara yg agung maha sempurna
Kau yg mengatur jalan permainan ini
bahkan di dunia pemain dan penonton
sang sutradara yang agung
kau yang tau bagaiman akhir permainan ini
pemain hanya bisa mengikuti arahan mu
dan penonton tak bisa berkomentar apa-apa
yang mereka tanyakan
bagaimana jika seorang penonton tidak mengikuti sesuai dengan arahanmu
dan bagaimana jika penonton terlalu banyak berkomentar??
apa itu termasuk dalam skenario mu??
sang sutradara yang agung
semua permainan di dunia ini atas kehendak mu
lalu...??
apa pemain hanya bisa pasrah mengikuti alur permainan muu?
dan apakah penonton hanya bisa sebagai penonton?
sang sutradara yang agung..
mereka hanya lah sekelompok org yg kau beri naskah tanpa akhir
sang sutradara yang agung..
mereka hanyalah sekelompok org yang sedang berpikir
bagaimana permainan mu dimainkan?
sang sutradara yang agung..
saat pemain tidak berada dalam jalur permainan mu..
apa yg akan kau lakukan terhadap pemain itu??
menghukumnya??
sang sutradara yang agung..
Lalu apa??
apa?
kau ciptakan permainan tanpa akhir
Selasa, 30 Juni 2015
kamu.. yang keberadaannya tidak diketahui siapapun..
sebelumnya aku sulit untuk tidur malam..
dan mengingatmu malah menjadikan ku tak bisa tidur
aku mengingatmu dengan sangat jelas
ntah maksud apa kala itu
aku begitu nyaman kau lindungi
cukup satu malam
hanya dengan genggaman tangan sepanjang malam
hingga menanti cahaya hari tak urung kau lepaskan genggaman itu
karena aku begitu takut sendiri, aku takut akan sepi
aku pun takut dalam gelap, dan aku takut gonggongan anjing
dan kau membiarkan aku berlindung dalam genggamanmu saat itu
dan kita mulai tak lagi canggung. hanya itu
dan kemudian,
aku mulai mencari tanganmu untuk kembali menggenggamku
ketika sepi itu tiba, ketika tak lagi ramai, atau ketikapun gelap datang
aku hanya ingin tahu keberadaanmu. hanya memastikan kau masih dapat ku jangkau
hanya itu
aku memakai jam tangan di tangan kananku
dan seringkali ku angkat tangan kananku hanya untuk diperlihatkan oleh bola mata ini
aku pemerhati waktu
tebakanku benar, waktu salah satu yang harus kusalahkan dilain pihak situasi
karena keberadaanmu mulai membuatku tak nyaman
tak nyaman ketika keberadaanmu tak terlihat oleh sepasang pupil mata ini
aku membutuhkan mu. hanya itu
saat akrab telah tiba
bukan lagi perkara canggung yang jadi masalah kita
bahkan kita tak malu berbagi kebodohan.
kau mulai memperkenalkan dirimu
dan tanpa aku memperkenalkan diri, kamu mulai mengenaliku
aku dan kamu tahu, kita adalah kebodohan. hanya itu
waktu itu aku begitu lelah untuk tetap terjaga
tapi dengan kamu berbaring tepat disampingku membuatku semakin ingin segera beristirahat namun tetap terjaga entah bagaimana caranya
kali ini aku menyalahkan situasi. juga malam
membiarkan ku begitu dekat denganmu. dan kamu menyetujuinya
tanpa ada perjanjian, begitulah kita memulai
begitu saja
aku mengingat setiap kejadian itu.
bahkan hal tersingkat sekalipun.
seperti di gerbong kereta kala itu. kali ini pipiku yang jadi sasaran empuk bibir lembutmu
dan aku hanya tersipu, ntah malu ntah kaget atau ntahlah.....
kamu memberikan banyak kejutan, dan aku menyukainya
begitu saja
matamu. bukan jendela hatimu
karena aku tak dapat melihatmu
tapi mataku adalah bagian paling jujur bila kamu bandingkan pada hati ataupun mulut ini
dan kau berhasil dengan sangat sempurna
kamu berhasil menghipnotisku. dengan semua petuahmu
duduk berdua denganmu di bagian terdepan kapal ferri dan bulan begitu terang mengantarkan penyebrangan
dan tanpa memperhitungkan akibat, kamu mencium keningku begitu hangat. aahhh..
aku menyadari, aku menyayangimu dengan cara sederhana. begitu saja
pundak yang kamu tawarkan telah lelah menopang kepalaku yang selalu ingin sandaran
tapi pundakmu cukup kuat. aku mengagumi itu
dan ketika laju kereta berhenti pada statiun akhir.
berakhir pulalah segalanya.
karena aku adikmu...
kamu... yang aku rahasiakan keberadaannya dalam kisahku..
terimakasih
dan mengingatmu malah menjadikan ku tak bisa tidur
aku mengingatmu dengan sangat jelas
ntah maksud apa kala itu
aku begitu nyaman kau lindungi
cukup satu malam
hanya dengan genggaman tangan sepanjang malam
hingga menanti cahaya hari tak urung kau lepaskan genggaman itu
karena aku begitu takut sendiri, aku takut akan sepi
aku pun takut dalam gelap, dan aku takut gonggongan anjing
dan kau membiarkan aku berlindung dalam genggamanmu saat itu
dan kita mulai tak lagi canggung. hanya itu
dan kemudian,
aku mulai mencari tanganmu untuk kembali menggenggamku
ketika sepi itu tiba, ketika tak lagi ramai, atau ketikapun gelap datang
aku hanya ingin tahu keberadaanmu. hanya memastikan kau masih dapat ku jangkau
hanya itu
aku memakai jam tangan di tangan kananku
dan seringkali ku angkat tangan kananku hanya untuk diperlihatkan oleh bola mata ini
aku pemerhati waktu
tebakanku benar, waktu salah satu yang harus kusalahkan dilain pihak situasi
karena keberadaanmu mulai membuatku tak nyaman
tak nyaman ketika keberadaanmu tak terlihat oleh sepasang pupil mata ini
aku membutuhkan mu. hanya itu
saat akrab telah tiba
bukan lagi perkara canggung yang jadi masalah kita
bahkan kita tak malu berbagi kebodohan.
kau mulai memperkenalkan dirimu
dan tanpa aku memperkenalkan diri, kamu mulai mengenaliku
aku dan kamu tahu, kita adalah kebodohan. hanya itu
waktu itu aku begitu lelah untuk tetap terjaga
tapi dengan kamu berbaring tepat disampingku membuatku semakin ingin segera beristirahat namun tetap terjaga entah bagaimana caranya
kali ini aku menyalahkan situasi. juga malam
membiarkan ku begitu dekat denganmu. dan kamu menyetujuinya
tanpa ada perjanjian, begitulah kita memulai
begitu saja
aku mengingat setiap kejadian itu.
bahkan hal tersingkat sekalipun.
seperti di gerbong kereta kala itu. kali ini pipiku yang jadi sasaran empuk bibir lembutmu
dan aku hanya tersipu, ntah malu ntah kaget atau ntahlah.....
kamu memberikan banyak kejutan, dan aku menyukainya
begitu saja
matamu. bukan jendela hatimu
karena aku tak dapat melihatmu
tapi mataku adalah bagian paling jujur bila kamu bandingkan pada hati ataupun mulut ini
dan kau berhasil dengan sangat sempurna
kamu berhasil menghipnotisku. dengan semua petuahmu
duduk berdua denganmu di bagian terdepan kapal ferri dan bulan begitu terang mengantarkan penyebrangan
dan tanpa memperhitungkan akibat, kamu mencium keningku begitu hangat. aahhh..
aku menyadari, aku menyayangimu dengan cara sederhana. begitu saja
pundak yang kamu tawarkan telah lelah menopang kepalaku yang selalu ingin sandaran
tapi pundakmu cukup kuat. aku mengagumi itu
dan ketika laju kereta berhenti pada statiun akhir.
berakhir pulalah segalanya.
karena aku adikmu...
kamu... yang aku rahasiakan keberadaannya dalam kisahku..
terimakasih
Sabtu, 28 Desember 2013
Aku Belajar
aku kira dengan pengalaman ku yang gagal dalam membina sebuah hubungan dengan seorang pasangan memberikan ku banyak pelajaran. tapi ternyata tidak. aku salah. aku belum belajar apapun.
aku belum kuat. aku lemah. aku belum bisa menghargai orang lain. aku tak dapat mengerti perasaan orang lain. dan aku menyakiti orang lain.
sakit.. yaa begitu sakit memang perasaan, ketika kamu mengetahui seseorang yang sangat menyayangimu lalu kini menyayangi org lain. aku harus lebih banyak belajar. belajar untuk mensyukuri apa yang telah aku punya.. bukan apa yang tidak aku punya.
dan sekarang.. penyesalan 4 tahun itu.. sakit hati 2 tahun lalu kembali. dan aku harus memulai nya kembali untuk bangkit.
ketika seorang perempuan menyukai seorang lelaki, belum tentu dia menyayanginya. aku terlalu cepat memutuskan.
Tuhan.. aku ingin hidup untuk membahagiakan setiap orang yang aku temui. terutama mereka yang menyayangiku.. beri mereka kebahagian. jangan buat mereka bersedih karena aku.. ku mohon Tuhan.
sekarang menyesal pun sudah terlambat. menangispun tak guna. lebih baik aku tersenyum. untuk semua orang. karena aku ingin orang-orang bahagia.
Selasa, 24 Desember 2013
cerita tentang hujan
heiii gengss..
gue mau cerita nii..
gue sekarang lagi berada dikampung halaman..
kota paling damai
rumah paling nyaman
dan masakan terenak dari ibu yang buat gue selalu lahap makan...
kegiatan rutin gue disini..
makan.. tidur.. makan tidur.. hahaha
sore siihh gue iseng main sepeda.. *setiap sore tepatnya :P
nah kemaren gue kan main sepeda..
terus abis itu gue mampir ke alun-alun kota buat minum es dawet..
eehhh ga lama turun hujan deres banget..
setelah memikirkan, menimbang dan memutuskan..
akhirnya gue nekat pulang dengan sepeda gue pas ujan lagi turun deres-deresnya.. *bukan ujan gede (nanti dimarahin mbak ia kalo bilang ujan gede :p)
naahh.. pas diperjalanan.. bukannya lewat jalan pintas untuk cepet sampe rumah... gue malah melipir lewat pasar..
"Gue Menikmati Hujan di Kota ini" :))
alhasil, akibat tingkah konyol gue yg kaya anak kecil kesenengan main hujan..
gue diliatin banyak orang.. dan ga sedikit yang neriakin gue..
"adek.. hujan dek"
oke. baiklah. terus kenapa kalo hujan..?? -_-
kenapa orang-orang begitu takut sama hujan?
takut basah? takut pilek? taku di samber petir??
hahahaha... jadi siapa yang lebih penakut? anak kecil atau orang dewasa??
gue menikmakti hujan..
gue suka sama hujan..
gue berteman dengan hujan..
"Hujan.. lo buat gue lebih baik.. lo buat gue lebih menghargai matahari.." :)
gue mau cerita nii..
gue sekarang lagi berada dikampung halaman..
kota paling damai
rumah paling nyaman
dan masakan terenak dari ibu yang buat gue selalu lahap makan...
kegiatan rutin gue disini..
makan.. tidur.. makan tidur.. hahaha
sore siihh gue iseng main sepeda.. *setiap sore tepatnya :P
nah kemaren gue kan main sepeda..
terus abis itu gue mampir ke alun-alun kota buat minum es dawet..
eehhh ga lama turun hujan deres banget..
setelah memikirkan, menimbang dan memutuskan..
akhirnya gue nekat pulang dengan sepeda gue pas ujan lagi turun deres-deresnya.. *bukan ujan gede (nanti dimarahin mbak ia kalo bilang ujan gede :p)
naahh.. pas diperjalanan.. bukannya lewat jalan pintas untuk cepet sampe rumah... gue malah melipir lewat pasar..
"Gue Menikmati Hujan di Kota ini" :))
alhasil, akibat tingkah konyol gue yg kaya anak kecil kesenengan main hujan..
gue diliatin banyak orang.. dan ga sedikit yang neriakin gue..
"adek.. hujan dek"
oke. baiklah. terus kenapa kalo hujan..?? -_-
kenapa orang-orang begitu takut sama hujan?
takut basah? takut pilek? taku di samber petir??
hahahaha... jadi siapa yang lebih penakut? anak kecil atau orang dewasa??
gue menikmakti hujan..
gue suka sama hujan..
gue berteman dengan hujan..
"Hujan.. lo buat gue lebih baik.. lo buat gue lebih menghargai matahari.." :)
Senin, 17 Juni 2013
Asa
Hingga tiada asa yang memanggil
Jengah berlarian ketepi pantai
mencari kesegaran angin yang berisik
Ombak ikut meramaikan
Mari berpesta untuk asa yang tak kembali
Jika jengah menjemput asa
aku yang berlari..
bersembunyi mencari keramaian
aku tidak ingin bertemu asa kembali
dia begitu membuatku jatuh terpuruk
hingga tak sadar
asa menipuku dalam ketakutan
Rabu, 05 Juni 2013
Memburu Waktu.....
Lalu Lalang Waktu
Memburu
Ilalang Yang Menghalangi Langkahku
Lantang Tatapan Tak Berkedip
Menetap Letakkan Asa
Yang Tertancap Bukan Kepastian
Hati Yang Menandu Jiwa
Tiada Raga, Rasa Pun Jadi
Matikan Api Itu!!!
Dan Waktu Tak Lagi Memburumu..
Ilalang Yang Menghalangi Langkahku
Lantang Tatapan Tak Berkedip
Menetap Letakkan Asa
Yang Tertancap Bukan Kepastian
Hati Yang Menandu Jiwa
Tiada Raga, Rasa Pun Jadi
Matikan Api Itu!!!
Dan Waktu Tak Lagi Memburumu..
Langganan:
Postingan (Atom)